Bank Indonesia Pastikan Harga Cabai Jateng Stabil dan Terkendali

Harga Cabai Jateng
Gubernur Ahmad Luthfi memetik cabai. Sumber: Humas Jateng

MAGELANG, Beritakebumen.com – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menegaskan pentingnya menjaga harga cabai Jateng agar tetap menguntungkan petani. Ia mengingatkan, panen melimpah jangan sampai membuat harga anjlok.

“Syukurlah inflasi Jateng masih terkendali dan termasuk terbaik nasional. Ini berkat kerja sama semua pihak, terutama petani,” ujar Luthfi saat menghadiri Gerakan Petani Peduli Inflasi Komoditas Cabai di Desa Banyusidi, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang, Senin (22/9/2025).

Berita Lainnya

Dalam kesempatan itu, gubernur ikut menanam dan memetik cabai bersama petani, sekaligus menyerahkan bantuan CSR kepada koperasi tani untuk memperkuat ketahanan pangan.

BACA JUGA: Daftar Harga Sembako di Kebumen Hari Ini, 3 Komoditas Alami Kenaikan Harga

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jateng, Rahmat Dwisaputra, memastikan harga cabai Jateng tetap stabil. Ia menyebut, meski harga cabai di Sumatera Barat sempat menyentuh Rp90.000/kg, di Jateng cabai keriting masih sekitar Rp50.000/kg.

Rahmat menambahkan, cabai keriting dan rawit bahkan menyumbang deflasi pada Agustus 2025, masing-masing minus 0,01 persen dan minus 0,07 persen. Inflasi Jateng sendiri tercatat 2,48 persen, sedikit di atas inflasi nasional 2,31 persen.

Menurutnya, kondisi ini tak lepas dari keberadaan 15 champion cabai lokal, enam di antaranya sudah difasilitasi greenhouse agar produksi tidak tergantung cuaca. BI juga mendorong hilirisasi melalui produk olahan seperti cabai kering dan pasta, serta pengembangan aplikasi lelang cabai agar harga bisa ditentukan di Jateng.

“Dengan strategi ini, kami yakin harga cabai tetap stabil, inflasi terkendali, dan petani lebih sejahtera. Jangan sampai Jateng jadi lumbung cabai, tapi harga di sini justru tak terjangkau,” tegas Rahmat.

Champion Cabai

Ahmad Luthfi mengapresiasi peran para champion cabai dari Grobogan, Pekalongan, hingga Magelang. Mereka diharapkan menjaga kestabilan harga sekaligus membuka akses pasar antarprovinsi.

“Kalau harga turun, cabai bisa dikirim ke Riau, Sumbar, atau Kalbar. Dengan begitu, petani tetap mendapat harga layak,” katanya di depan ribuan petani.

Selain itu, Pemprov Jateng menyiapkan kredit lunak berbunga rendah dan pendampingan dari hulu ke hilir, mulai lahan, bibit, pupuk, hingga pascapanen.

BACA JUGA: Bank Jateng Resmikan Layanan Konvensional dan Syariah di Gombong

Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Kementerian Pertanian, Agung Sunusi, menyebut Kecamatan Pakis sebagai sentra cabai nasional. Dengan koordinasi lintas daerah, Magelang diharapkan mampu memasok wilayah yang defisit cabai.

Sementara Bupati Magelang Grengseng Pamuji menyampaikan terima kasih atas dukungan pemerintah provinsi dan pusat. “Budidaya cabai di sini sudah dirintis 10 tahun lalu. Semoga makin menyejahterakan petani,” ucapnya.

Berita terkait