Ciptakan Pebisnis Muslim Berkaliber, IIBF Kebumen Gelar Sekolah Pengusaha B-Hive

KEBUMEN, Beritakebumen.com – Forum Pebisnis Muslim Indonesia atau Indonesian Islamic Business Forum (IIBF) Kebumen kembali menggelar kegiatan sekolah pengusaha bertajuk B-Hive, Selasa 7 Januari 2025. Adapun rangkaian dari kegiatan B-Hive terdiri dari 8 kali pertemuan yang setiap pertemuan berlangsung pada hari Selasa di Trio Azana Style Hotel Kebumen.

“Dimulai dari tanggal 7 Januari 2025, berakhir di bulan Februari 2025. Dalam 8 pertemuan itu kita membahas mulai materi tentang IIBF, bisnis pembangunan keluarga, langkah bisnis, pengelolaan keuangan, dan lain sebagainya yang mana output-nya menciptakan pengusaha-pengusaha muslim yang berkaliber,” kata Ketua IIBF Kebumen, dokter Aditya Wahyu Indra Cahya.

Baca juga: Wisatawan Asal Wonosobo yang Hilang Terseret Ombak di Pantai Mliwis Ditemukan

Dengan jumlah pendaftar yang mencapai 35 peserta, kegiatan B-Hive menghadirkan narasumber Ketua IIBF Provinsi Jawa Tengah dan DIY, Awam Prihadi Setyo Wicaksono.

“Target kita 30 peserta tapi yang mendaftar 35 peserta dengan latar belakang bisnis yang berbeda-beda,” sambung Aditya.

Peserta Merupakan Bisnis Owner

Ia menyebut bahwa salah satu syarat untuk mengikuti B-Hive adalah bisnis owner atau pemilik bisnis sekaligus pengambil kebijakan di bisnisnya. Hal tersebut bertujuan agar mindset yang terbangun seirama dengan teman-teman pengusaha lain yang ada di IIBF.

“Mengapa B-Hive? Karena dasarnya diibaratkan sarang lebah yang dibangun, dibentuk, dan disusun untuk saling menguatkan secara bersama-sama untuk menghasilkan output berupa madu. Dalam hal ini menghasilkan pengusaha-pengusaha handal, di mana nantinya menjadi pondasi-pondasi dari perekonomian bangsa,” lanjut Aditya.

Ketika ditanya mengenai kenaikan PPN menjadi 12%, ia menjelaskan bahwa hal tersebut tidak menjadi fokus di IIBF. Karena pada dasarnya di IIBF diarahkan untuk fokus kepada income yang besar.

“Pengusaha di IIBF tidak diajarkan takut terhadap pajak, tapi bagaimana kita membesarkan income atau pendapatan,” pungkasnya.

Berita terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *