Korban Keracunan MBG Kebumen Bertambah, Dari 101 jadi 157 Pelajar

Ratusan Pelajar di Kebumen Diduga Keracunan Program Makan Bergizi Gratis, Dinkes Hentikan Sementara Operasional Dapur. (Foto: Beritakebumen.com)

KEBUMEN, Beritakebumen.com – Jumlah korban dugaan keracunan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Petanahan, Kebumen, terus bertambah.

Hingga Jumat, 26 September 2025 pukul 13.30 WIB, total 157 pelajar dilaporkan mengalami gejala keracunan setelah menyantap soto dan perkedel yang didistribusikan dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Karanggadung.

Berita Lainnya

Insiden ini berawal pada Kamis, 25 September 2025, ketika 101 pelajar dilarikan ke fasilitas kesehatan setelah mengalami sakit perut, mual, dan muntah.

Kepala Puskesmas Petanahan, R. Sunarko Slamet, menjelaskan bahwa data 157 pasien yang terdiri dari 67 laki-laki dan 90 perempuan.

BACA JUGA: Puluhan Siswa di Kebumen Keracunan Diduga Usai Makan Soto Program Bergizi Gratis

Seluruh pasien merupakan penerima manfaat dari program Makan Bergizi Gratis tersebut. Menurut Sunarko, kondisi para korban sudah membaik secara signifikan.

“Kemarin malam pun sebenarnya sudah baik. Hari ini semua infus sudah kita lepas,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa pasien yang sudah dievaluasi dan tidak menunjukkan keluhan akan dipulangkan besok pagi.

“Pada prinsipnya mereka sudah baik, semua sudah bisa makan, sudah tidak pusing,” tegasnya.

Dari 157 pasien, 27 di antaranya sempat menjalani rawat inap di Puskesmas Petanahan. Sementara itu, 36 pasien lain dilarikan ke IGD RS PKU Muhammadiyah Petanahan, di mana sembilan di antaranya dirawat inap dan sisanya diizinkan pulang setelah observasi.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kebumen, Iwan Danardono, memastikan seluruh biaya pengobatan para pasien akan ditanggung pemerintah.

BACA JUGA: Cegah Keracunan, Bupati Minta Siswa Lapor Jika Temukan Makanan Basi di Program MBG

Untuk menyelidiki penyebab insiden ini, sampel makanan yang dikonsumsi korban telah dikirim ke Yogyakarta untuk diuji di laboratorium.

Sebagai langkah preventif, operasional dapur Makan Bergizi Gratis di Karanggadung dihentikan sementara.

Iwan menegaskan pentingnya higienitas dalam setiap tahapan, mulai dari pengadaan bahan baku, proses pengolahan, hingga distribusi.
Dinkes juga berencana meningkatkan monitoring dan menekankan kewajiban sertifikasi untuk setiap dapur yang terlibat dalam program ini.

Berita terkait