KEBUMEN, Beritakebumen.com – Bangunan gedung yang ada di Kebumen mayoritas belum memiliki Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) dan Sertifikat Laik Fungsi (SLF).
Merujuk data Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Kebumen, dari jumlah bangunan gedung yang ada di Kebumen yakni sekitar 362.000, baru 1,56% yang memiliki PBG dan SLF.
Kepala DPUPR Kebumen Joni Hernawan menyebutkan kondisi itu menunjukkan rendahnya kesadaran masyarakat memiliki bangunan yang andal yang menjamin keamanan, keselamatan, kenyamanan.
Untuk itu, pihaknya gencar melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat akan pentingnya tertib bangunan dengan memiliki PBG dan SLF. Sehingga memenuhi standarisasi teknis sesuai dengan ketentuan norma standar prosedur kriteria Nomor Pokok Statistik Konstruksi (NPSK) bangunan gedung.
“Selain itu dengan memiliki PBG/SLF, legalitas bangunan juga terjamin,” ujar Joni Hernawan saat launching program Gerdu Terbang, yakni Gerakan Mendukung Tertib Bangunan Gedung untuk optimalisasi penyelenggaraan bangunan gedung di wilayah Kebumen, baru-baru ini.
Joni mendorong para pelaku jasa konsultan memiliki sertifikasi/lisensi sebagai konsultan PBG dan SLF karena saat ini persyaratan penyusun dokumen teknis PBG di butuhkan penyedia jasa konsultan yang memiliki PBG/SLF yang memiliki lisensi. Sementara jasa konsultan yang memiliki lisensi untuk pembuatan PBG dan SLF di Kebumen masih cukup sedikit.
“Dengan bertambahnya konsultan yang memiliki kompetensi terkait perizinan PBG/SLF harapannya iklim usaha jasa konsultan semakin kompetitif. Selanjutnya biaya juga lebih bersaing,” terang Joni.
Program Gerdu Terbang
Kepala DPUPR Kebumen Joni Hernawan menjelaskan bahwa Gardu Terbang merupakan gerakan untuk memberikan kesadaran bagi masyarakat akan pentingnya keandalan sebuah bangunan gedung untuk bisa menjadi tempat tinggal maupun usaha. Sebab masih sedikit bangunan di Kebumen yang telah mendapat PBG dan SLF.
“Keberadaan Gerdu Terbang ini merupakan upaya untuk meningkatkan pelayanan PBG/SLF agar masyarakat lebih mudah dalam mendapatkan PBG/SLF untuk meningkatkan tertib bangunan gedung yang sesuai dengan standar teknis. Sebab sampai dengan tahun ini bangunan di Kebumen itu masih sedikit yang sudah memiliki PBG dan SLF,” ujarnya.
Ia menyampaikan bahwa dalam satu tahun pembuatan PBG/SLF sekitar 300-400 dokumen masih membutuhkan penyedia jasa konsultan PBG yang cukup banyak.
BACA JUGA: Pemkab Kebumen Beri Apresiasi kepada Empat Kecamatan Lunas PBB
Karena masih sedikitnya, jasa konsultan PBG/SLF berdampak pada biaya jasa persetujuan bangunan gedung maupun uji kelayakan fungsi gedung. Bahkan seorang pengusaha apotik pernah mengeluh kepada Bupati mengenai syarat perizinan atau legalitas bangunan di Kebumen.
“Jadi saya harap adanya Gerdu Terbang ini juga bisa mendorong semakin banyaknya jasa konsultan untuk pemberian PBG dan SLF di Kebumen,” tandasnya.
Untuk memberikan informasi yang lebih mudah, cepat dapat konsultasi langsung atau membutuhkan pendampingan penyusunan dokumen teknis pihaknya menyediakan tim pelayanan PBG di DPUPR. Bisa juga melalui konsultasi online melalui WhatsApp 081-681-2009.