Panggung Literasi Kebumen Bersemi: Lomba Bertutur SD/MI Hidupkan Kembali Kisah Lokal

KEBUMEN, Beritakebumen.com – Riuh rendah suara anak-anak memecah keheningan ruang Teater Disarpus Kebumen pada Rabu (23/4/2025). Bukan tanpa sebab, hari itu menjadi panggung bagi 40 siswa-siswi terbaik tingkat SD/MI se-Kabupaten Kebumen untuk unjuk kebolehan dalam Lomba Bertutur yang diselenggarakan oleh Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Disarpus) Kabupaten Kebumen.

Gelaran ini menjadi oase di tengah gempuran budaya global, dengan fokus utama menanamkan kecintaan pada literasi dan kekayaan muatan lokal Kebumen sejak usia dini.

Kepala Disarpus Kebumen, Sigit Dwi Purnomo, bersama jajaran penting seperti Kepala Bidang Perpustakaan Setiya Birawa, perwakilan Disdikpora, dan Ketua PGRI Kebumen Agus Sunaryo, turut hadir memberikan semangat kepada para peserta yang didampingi oleh guru dan orang tua. Semangat para peserta yang hadir dari berbagai penjuru Kebumen ini membuktikan tingginya antusiasme terhadap pelestarian budaya melalui story telling.

Meski kuota awal pendaftaran dibuka untuk 52 peserta, dengan harapan setiap kecamatan mengirimkan dua wakilnya, 40 peserta terpilih tetap mampu menghidupkan suasana lomba. Selama dua hari, masing-masing 20 peserta dari kelas 4 dan 5 akan bergantian memukau para juri dengan kemampuan bertutur mereka.

Di balik acara yang sarat makna ini, Sigit Dwi Purnomo mengungkapkan bahwa tujuannya jauh melampaui sekadar kompetisi.

“Kami ingin anak-anak SD dan MI di Kebumen berani mengeluarkan ekspresi literasi mereka secara lisan. Bukan hanya berdiam dalam hati, tetapi mampu diukur dan dinikmati oleh orang lain,” tegasnya.

Ia menambahkan bahwa beragam bentuk ekspresi seperti bercerita, mendongeng, hingga pembacaan puisi menjadi wadah bagi siswa untuk mengembangkan kemampuan literasi yang dapat mereka bagikan kepada sesama.

Sebuah harapan menarik juga terlontar dari Sigit saat membuka acara, yaitu kemungkinan diadakannya lomba serupa untuk para guru atau pendamping di masa depan. Ia menekankan bahwa lomba bertutur ini menjadi semakin krusial di era individualistis ini, di mana interaksi dan komunikasi tatap muka seringkali tergerus.

“Acara ini adalah salah satu cara untuk menjadikan literasi sebagai budaya, di mana kemampuan membaca dan menulis diimbangi dengan kemampuan menyampaikan,” jelasnya.

Dengan literasi yang kokoh, diharapkan para siswa dapat memberikan kontribusi positif bagi diri sendiri, komunitas, dan masyarakat luas.

Lebih jauh, apresiasi bagi para pemenang telah disiapkan dan rencananya akan diserahkan pada acara Puncak Literasi Kabupaten Kebumen yang diperkirakan akan digelar paling cepat pada bulan Juli.

Ambisi besar bahkan diusung Disarpus untuk menjadikan acara puncak ini sebagai Puncak Literasi Nasional, mengingat kolaborasi yang sedang dijalin dengan NyalaNesia untuk sebuah event berskala nasional yang berpusat di Kebumen.

Kebumen sendiri telah menorehkan tinta emas di kancah literasi Jawa Tengah. Berdasarkan data dari Perpustakaan Nasional tahun 2024, Kabupaten Kebumen berhasil meraih predikat terbaik pertama di Jawa Tengah untuk Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) dengan skor mencengangkan 78,81 (16,55), jauh melampaui rata-rata IPLM nasional (73,52) dan Jawa Tengah (70,57). Hal ini semakin mengukuhkan Kebumen sebagai barometer literasi di tingkat provinsi.

Lomba Bertutur ini bukan sekadar ajang kompetisi, melainkan sebuah investasi berharga dalam menumbuhkan generasi muda Kebumen yang melek literasi tetapi juga bangga dan cinta akan budayanya. Panggung Disarpus hari ini menjadi saksi bisu betapa kisah-kisah lokal mampu hidup dan menginspirasi melalui lantunan kata dari bibir para penerus bangsa.

Pos terkait