AYAH (BeritaKebumen.com) – Sebuah fenomena alam di Telaga Blembeng Desa Watukelir Kecamatan Ayah mengalami kejadian aneh yakni air menyusut dan kering hingga terlihat dasar telaganya. Fenomena itu direkam oleh warga hingga viral di media sosial (medsos).
Menanggapi hal tersebut, Peneliti Ahli Utama BRIN Karangsambung, Dr Ir Chusni Ansori MT menuturkan jika fenomena itu terjadi karena adanya sinkhole atau lubang pembuangan. Sinkhole merupakan tanah amblas akibat drainase eksternal yang permukaannya rapuh kemudian runtuh.
Baca juga: SMAN 2 Kebumen Tampilkan Pagelaran Tari Kolosal Cepetan 1.000 Penari
Setelah terbentuk sinkhole, air yang semula penuh mengisi telaga kemudian tersedot dan mengalir ke sungai bawah tanah. Hal itu lah yang menyebabkan air menjadi kering sehingga nampak dasar telaga.
“Sinkhole yang terbentuk di dasar telaga menyebabkan air telaga mengalir ke sungai bawah tanah dan telaga menjadi kering. Mengalir ke sungai bawah tanah, larinya kemana ya harus ditelusuri,” kata Chusni saat dihubungi detikJateng, Kamis 12 Desember 2024.
Kawasan Karst Gombong Selatan
Chusni menambahkan, sebelum peristiwa itu terjadi, biasanya telaga terbentuk dalam waktu yang lama. Awalnya, bukit-bukit karst membentuk lekukan besar sehingga bisa menampung air dan terbentuklah sebuah telaga.
“Itu lokasi telaganya kan di Desa Watukelir. Kemudian kalau kita lihat dari peta geologi yang ada, itu berada di kawasan karst Gombong Selatan yang ciri khasnya kita sebut sebagai Conical Hills,” sebutnya.
“Jadi ada bukit-bukit karst yang di tengahnya ada lekukan yang disebut Dolin. Kemudian Dolin ini terisi oleh tanah-tanah terrarosa atau tanah merah hasil pelapukan batuan gamping yang ada di sekitarnya sehingga kemudian menutup dasar telaga. Pada saat sudah tertutup maka air akan tertampung sehingga terbentuk telaga,” sambungnya.
Adapun sinkhole yang terbentuk terjadi karena adanya dasar telaga yang mengalami erosi sehingga membentuk lubang hingga akhirnya semakin membesar.
“Di bawah telaga itu kan ada saluran air atau sungai-sungai bawah tanah yang berkembang terus. Bisa jadi bagian-bagian bawah telaga ada yang mengalami erosi, kan bawahnya gamping itu yang mudah larut. Akhirnya terbentuk lubang yang menyebabkan bocor,” pungkasnya.