PETANAHAN (BeritaKebumen.com) – SMAN 2 Kebumen mempersembahkan pagelaran Tari Kolosal Cepetan 1.000 penari dalam kegiatan puncak gelar karya P5 atau Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Pementasan Tari Kolosal Cepetan yang mengusung tema “Tradisi Lestari, Generasi Berbudaya Terwarisi’ ini berlangsung di objek wisata Pandan Kuning Petanahan, Kamis 12 Desember 2024.
Baca juga: Gaspala SMAN 2 Kebumen Tanam 200 Cemara Laut
“Ini merupakan salah satu kegiatan puncak gelar karya P5, yang mana P5 ini sudah dilaksanakan untuk kelas 10 selama 3 minggu, kelas 11 dan kelas 12 selama dua minggu,” kata Puspita Melati SPd—guru seni tari SMAN 2 Kebumen.
Menurutnya, dari hasil pembelajaran di kelas masih ada beberapa peserta didik yang belum mengetahui Tari Kolosal Cepetan. Untuk itu, pihaknya berupaya melestarikan dengan pementasan ini.
“Secara keseluruhan dari kelas 10, 11, dan 12 ada 1.168 penari. Juga ada tambahan dari bapak ibu guru yang tampil jumlahnya 28 penari,” sambungnya.
Dua Minggu untuk Latihan
Adapun untuk persiapan, lebih kurang selama 2 minggu siswa-siswi SMAN 2 Kebumen berlatih Tari Kolosal Cepetan ini.
“Minggu pertama anak-anak belajar secara mandiri melalui video, jadi dari tim tari kami sudah menyiapkan video yang nantinya digunakan untuk anak-anak berlatih mandiri di kelas,” tambahnya.
Sementara di minggu kedua, siswa-siswi SMAN 2 Kebumen berlatih bersama tim tari dari Sanggar Satria Kembar asal Puring.
“Untuk gerakannya kami ada perubahan sedikit dan dikembangkan atau dikreasikan karena memang ini akan ditampilkan oleh 1.000 lebih siswa-siswi. Jadi gerakannya kita sederhanakan, tapi tetap menggunakan pakem-pakem yang ada pada Tari Kolosal Cepetan itu sendiri,” kata Puspita.
Implementasikan Kurikulum Merdeka
Pada kesempatan ini, Kepala SMAN 2 Kebumen Sutrisno SPd menambahkan bahwa pagelaran Tari Kolosal Cepetan 1.000 penari juga bertujuan mengimplementasikan kurikulum merdeka yang salah satu temanya adalah kearifan lokal.
“Apa yang terkandung di P5 seperti kreativitas, gotong royong, dan mandiri sudah dijalankan oleh anak-anak. Karena sebelum pementasan, mereka telah berkreasi membuat topeng motif batik dan berlatih menari. Itu semua mengandung nilai positif,” kata Sutrisno.
“Semoga dapat melestarikan budaya tal benda asli Kebumen, termasuk batik yang dipakai adalah hasil karya siswa. Insyaallah kegiatan ini mengandung nilai-nilai positif,” pungkasnya.
Hadir pada kegiatan ini Sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kebumen, forkopimcam Petanahan, Pemdes Petanahan, perwakilan sekolah di sekitar objek wisata Pandan Kuning, komite, dan perwakilan wali siswa.