Secara Nasional, Program Makan Bergizi Gratis Akan Dimulai pada 1 April 2025

KEBUMEN, Beritakebumen.com – Sekda Kebumen Edi Rianto menyebutkan bahwa pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG) secara keseluruhan (nasional) akan dimulai pada 1 April 2025. Hal ini ia sampaikan usai rapat pembahasan MBG bersama Bupati Kebumen Arif Sugiyanto dan pimpinan OPD di Ruang Arungbinang, kompleks Pendopo Kabumian, Jumat 24 Januari 2025.

“Nah yang tanggal 6 Januari kemarin itu istilahnya dipilih dulu, uji coba gitu. Seperti di Cilacap itu ada satu titik dan rencananya di Kebumen nanti ada dua titik. Tapi kita belum tahu pelaksanaannya kapan,” ujar Sekda Edi.

Bacaan Lainnya

Baca juga: Murid SDN 1 Jladri Dilatih Membuat Eco Enzyme dari Limbah Sampah Organik

Untuk menyambut program tersebut, pemda perlu mempersiapkan semua hal dengan baik. Seperti pembuatan posko, dapur sehat, kemudian menghitung kebutuhan yang ada. Baik dari produk atau bahan bakunya, dan juga pihak yang mengerjakan. Karena nantinya akan menyerap banyak tenaga kerja dari masyarakat lokal.

“Kemarin kita sudah melaksanakan koordinasi dengan perwakilan Badan Gizi Nasional (BGN) untuk mencoba melihat skemanya. Itu kalau dihitung paling tidak satu dapur membutuhkan 40 orang tenaga kerja, dengan perhitungan satu dapur mampu menyiapkan 3.000 porsi makanan,” lanjut Edi.

Kebumen Butuh 130 Dapur

Dari hitungan sementara di Kebumen terdapat 130 dapur sehat. Dengan jumlah itu, maka bisa dibayangkan jumlah kebutuhan yang disiapkan cukup besar. Pihaknya berharap BGN bisa merespons cepat rencana pelaksanaan MBG di Kebumen, sehingga bisa dinikmati seluruh anak sekolah.

“Semua daerah sebenarnya hanya membantu menjaga konsepnya seperti itu. Soal siapa pelaksananya di lapangan, kemudian verifikasi dapur umumnya layak atau tidak layak, begitu juga pendanaan, semua dari BGN,” terang Edi.

Sampai saat ini belum ada petunjuk atau perintah agar program MBG didanai menggunakan anggaran APBD. Ia menyebut pemerintah daerah sifatnya hanya memberikan anggaran pendampingan. Untuk Kebumen sendiri sudah disiapkan sebesar Rp15 miliar.

“Kita sebenarnya bersama pemerintah pusat baru membahas masalah stok. Misalnya stok berasnya itu cukup atau tidak, kemudian telur, ayam, ikan, susu, buah, kebutuhan itu di semua daerah itu cukup atau tidak. Maksudnya kalau itu semua diambil dari Kebumen mampu atau tidak, jadi masih dihitung,” tandasnya.

Karena itu, Edi meminta masyarakat untuk bersabar. Sebab untuk melaksanakan program nasional sebesar MBG ini memang tidak mudah, butuh persiapan yang matang, dan pemerintah terus bekerja agar program ini bisa segera terealisasi di Kebumen dan juga daerah-daerah lain.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *